KIMIA ANALITIK
“BUFFER FOSFAT PADA GINJAL”
Disusun
oleh:
Rida
Umami (A102.10.053/IB2)
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT,
dimana atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah
Kimia Analitik I yang berjudul Buffer Fosfat Pada Ginjal.
Disusunnya makalah ini adalah
sebagai upaya pertama, untuk mempelajari tentang Buffer Fosfat Pada Ginjal.
Kedua, untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Kimia Analitik I.
Tak ada gading yang tak retak kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini banyak
terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyusunannya. Untuk
itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun menuju perbaikan sangat kami harapkan.
Surakarta, Oktober 2014
Penulis
Daftar Isi
Halaman judul
Kata
pengantar .................................................................................... i
Daftar
isi............................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
a. Latar
belakang...................................................................................... 1
b. Rumusan
masalah.................................................................................. 1
c. Tujuan
penulisan.................................................................................... 1
BAB II Pembahasan
a. Pengertian
Buffer................................................................................... 2
b. Mekanisme
buffer fosfat......................................................................... 2
c. Fungsi
Buffer Fosfat............................................................................... 3
BAB III Penutup
Kesimpulan.............................................................................................5
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................ 6
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Buffer merupakan
larutan yang terdiri dari asam lemah dan garam yang dapat mempertahankan dan
menajaga pH. Salah satu sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah
pHnya. pH larutan ini akan hanya berubah sedikit dengan memberikan sedikit asam
kuat atau basa kuat. Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan asam
konjugatnya atau oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Larutan buffer
terdiri dari campuran asam atau basa lemah dan basa atau asam konjugasinya yang
dapat mempertahankan pH di sekitar daerah kapasitas buffer. Larutan buffer
bukan hanya sekedar suatu pencampuran larutan akan tetapi memiliki fungsi
tersendiri.
B.
Rumusan
masalah
1. Apakah
pengertian buffer?
2. Bagaimana
mekanisme buffer fosfat pada ginjal?
3. Apa
fungsi buffer fosfat pada ginjal?
C.
Tujuan
penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian buffer
2. Untuk
mengetahui mekanisme buffer fosfat pada ginjal
3. Untuk
mengetahui fungsi buffer fosfat pada ginjal
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Buffer
Buffer atau larutan penyangga adalah
satu zat yang menahan perubahan pH ketika sejumlah asam atau basa ditambahkan
kedalamnya. Kebutuhan buffer kadang menyulitkan karena hampir semua membutuhkan
kondisi pH tertentu yang relatif stabil. Dalam memilih buffer, yang harus
diperhatikan adalah pH optimum serta sifat-sifat biologis.
Sistem buffer fosfat merupakan suatu
buffer yang penting dalam sel eritrosit dan tubulus ginjal. Anion fosfat
terlibat dalam metabolisme sel maupun regulasi neuromuskuler dan fungsi
hematologi. Reabsorpsi fosfat dalam tubuh renal berbanding terballik dengan
kadar kalsium. Ini berarti bahwa peningkatan jumlah fosfor yang dieksresi dalam
urine akan memicu reabsorpsi kalsium dan demikian pula sebaliknya.
Buffer fosfat merupakan sistem dapar
di sistem perkemihan dan cairan intrasel. Sistem dapar kimia hanya mengatasi
ketidak seimbangan asam basa sementara. Jika dengan buffer kimia tidak cukup
memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh paru-paru
yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion H dalam darah akibat
rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan, kemudian mempertahankan
kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut.
B.
Mekanisme
Buffer Fosfat
Ginjal mampu meregulasi
ketidakseimbangan ion H secara lambat dengan mensekresikan ion H dan menambah
bikarbonat baru ke dalam darah karena memiliki dapar fosfat dan amonia. Proses
eliminasi dilakukan oleh paru dan ginjal. Mekanisme paru dan ginjal dalam menunjang
kinerja sistem buffer adalah dengan mengatur sekresi, ekskresi, dan absorpsi
ion hidrogen bikarbonat. Untuk jangka panjang, kelebihan asam atau basa
dikeluarkan melalui ginjal dan paru sedangkan untuk jangka pendek, tubuh
dilindungi dari perubahan pH dengan sistem buffer.
Mekanisme buffer tersebut bertujuan
untuk mempertahankan pH darah antara 7,35-7,45. Cara kerja sistem dapar fosfat
hampir identik dengan sistem dapat bikarbonat. Sistem dapar fofat memiliki pK
sebesar 6,8 yang tidak jauh berbeda dari nilaai normal pH cairan tubuh yakni
7,4 sehingga akan mempermudah sistem fosfat bekerja pada daya daparnya yang
maksimal. Namun, walaupun sebenarnya sistem dapar ini bekerja pada bagian yang
baik dari kurva dapar, jumlah konsentrasi dalam cairan ekstraseluler hanyalah
seperti dua belas dari konsentrasinya yang ada dalam sistem bikarbonat. Oleh
karena itu, daya dapar totalnya dalam cairan ekstraseluler jauh lebih sedikit
daripada daya bikarbonat.
Sebaliknya, sistem dapar fosfat
sangatlah penting dalam cairan tubuli ginjal karena biasanya fosfat sangat
pekat dalam tubulus, sehingga akan meningkatkan besarnya daya dapar sistem
fosfat, dan cairan tubulus biasanya menjadi lebih asam daripada cairan
ekstraseluler, sehingga batas kerja dari dapar akan dibawa lebih ke nilai pK
dari sistem.
C.
Fungsi
Buffer Fosfat
Buffer fosfat juga berguna dalam
cairan intraseluler karena besarnya konsentrasi fosfat dalam cairan ini
beberapa kali besarnya konsentrasi fosfat dalam cairan ekstraseluler, dan
karena besarnya pH cairan intraseluler biasanya lebih dekat ke besarnya pK
sistem dapar fosfat daripada besarnya pH cairan ekstraseluler.
Selain itu, buffer fosfat juga
berguna untuk menjadi energi pada metabolisme sel, bersama dengan ion kalsium
meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang, masuk dalam struktur genetik yaitu
DNA dan RNA dan membantu dalam pengeluaran melalui urine.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Buffer fosfat suatu buffer yang
penting dalam eritrosit dan tubulus ginjal. Ion H+ yang diekskresi dalam
urine, dibuffer oleh fosfat, dan disebut sebagai asam yang dapat tertitrasi.
Buffer fosfat berguna dalam cairan intraseluler dan menjadi energi pada
metabolisme sel dengan ion kalsium untuk meningkatkan kekuatan dan kekerasan
tulang dan membantu pengeluaran melalui urine.
DAFTAR PUSTAKA
Zakir,
dkk. 2009. Kimia Dasar. UPT MKU
Universitas Hasanuddin. Makassar
Guyton.
2012. Fisiologi Manusia dan Mekanisme
Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta
Graw,
Allan dkk. 2012. Biokimia Klinis. Penerbit
Buku Kedokteran : Jakarta
Mangihut.
2009. Kimia Dasar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
0 komentar on "Buffer Fosfat Ginjal"
Posting Komentar