Rabu, 01 April 2015

Buffer Fosfat Ginjal

Diposting oleh Unknown di 08.35

KIMIA ANALITIK
“BUFFER FOSFAT PADA GINJAL”

Disusun oleh:
Rida Umami (A102.10.053/IB2)



AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
2014/2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah Kimia Analitik I yang berjudul Buffer Fosfat Pada Ginjal.
Disusunnya makalah ini adalah sebagai upaya pertama, untuk mempelajari tentang Buffer Fosfat Pada Ginjal. Kedua, untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Kimia Analitik I.
Tak ada gading yang tak retak kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyusunannya. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun menuju perbaikan sangat kami harapkan.





Surakarta, Oktober 2014

Penulis           




Daftar Isi
Halaman judul
Kata pengantar .................................................................................... i
Daftar isi............................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
a.       Latar belakang...................................................................................... 1
b.      Rumusan masalah.................................................................................. 1
c.       Tujuan penulisan.................................................................................... 1
BAB II Pembahasan
a.       Pengertian Buffer................................................................................... 2
b.      Mekanisme buffer fosfat......................................................................... 2
c.       Fungsi Buffer Fosfat............................................................................... 3
BAB III Penutup
Kesimpulan.............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 6








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Buffer merupakan larutan yang terdiri dari asam lemah dan garam yang dapat mempertahankan dan menajaga pH. Salah satu sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pHnya. pH larutan ini akan hanya berubah sedikit dengan memberikan sedikit asam kuat atau basa kuat. Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan asam konjugatnya atau oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Larutan buffer terdiri dari campuran asam atau basa lemah dan basa atau asam konjugasinya yang dapat mempertahankan pH di sekitar daerah kapasitas buffer. Larutan buffer bukan hanya sekedar suatu pencampuran larutan akan tetapi memiliki fungsi tersendiri.

B.     Rumusan masalah
1.      Apakah pengertian buffer?
2.      Bagaimana mekanisme buffer fosfat pada ginjal?
3.      Apa fungsi buffer fosfat pada ginjal?

C.    Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian buffer
2.      Untuk mengetahui mekanisme buffer fosfat pada ginjal
3.      Untuk mengetahui fungsi buffer fosfat pada ginjal



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Buffer
            Buffer atau larutan penyangga adalah satu zat yang menahan perubahan pH ketika sejumlah asam atau basa ditambahkan kedalamnya. Kebutuhan buffer kadang menyulitkan karena hampir semua membutuhkan kondisi pH tertentu yang relatif stabil. Dalam memilih buffer, yang harus diperhatikan adalah pH optimum serta sifat-sifat biologis.
            Sistem buffer fosfat merupakan suatu buffer yang penting dalam sel eritrosit dan tubulus ginjal. Anion fosfat terlibat dalam metabolisme sel maupun regulasi neuromuskuler dan fungsi hematologi. Reabsorpsi fosfat dalam tubuh renal berbanding terballik dengan kadar kalsium. Ini berarti bahwa peningkatan jumlah fosfor yang dieksresi dalam urine akan memicu reabsorpsi kalsium dan demikian pula sebaliknya.
            Buffer fosfat merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel. Sistem dapar kimia hanya mengatasi ketidak seimbangan asam basa sementara. Jika dengan buffer kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion H dalam darah akibat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan, kemudian mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut.

B.     Mekanisme Buffer Fosfat
            Ginjal mampu meregulasi ketidakseimbangan ion H secara lambat dengan mensekresikan ion H dan menambah bikarbonat baru ke dalam darah karena memiliki dapar fosfat dan amonia. Proses eliminasi dilakukan oleh paru dan ginjal. Mekanisme paru dan ginjal dalam menunjang kinerja sistem buffer adalah dengan mengatur sekresi, ekskresi, dan absorpsi ion hidrogen bikarbonat. Untuk jangka panjang, kelebihan asam atau basa dikeluarkan melalui ginjal dan paru sedangkan untuk jangka pendek, tubuh dilindungi dari perubahan pH dengan sistem buffer.
            Mekanisme buffer tersebut bertujuan untuk mempertahankan pH darah antara 7,35-7,45. Cara kerja sistem dapar fosfat hampir identik dengan sistem dapat bikarbonat. Sistem dapar fofat memiliki pK sebesar 6,8 yang tidak jauh berbeda dari nilaai normal pH cairan tubuh yakni 7,4 sehingga akan mempermudah sistem fosfat bekerja pada daya daparnya yang maksimal. Namun, walaupun sebenarnya sistem dapar ini bekerja pada bagian yang baik dari kurva dapar, jumlah konsentrasi dalam cairan ekstraseluler hanyalah seperti dua belas dari konsentrasinya yang ada dalam sistem bikarbonat. Oleh karena itu, daya dapar totalnya dalam cairan ekstraseluler jauh lebih sedikit daripada daya bikarbonat.
            Sebaliknya, sistem dapar fosfat sangatlah penting dalam cairan tubuli ginjal karena biasanya fosfat sangat pekat dalam tubulus, sehingga akan meningkatkan besarnya daya dapar sistem fosfat, dan cairan tubulus biasanya menjadi lebih asam daripada cairan ekstraseluler, sehingga batas kerja dari dapar akan dibawa lebih ke nilai pK dari sistem.

C.      Fungsi Buffer Fosfat
            Buffer fosfat juga berguna dalam cairan intraseluler karena besarnya konsentrasi fosfat dalam cairan ini beberapa kali besarnya konsentrasi fosfat dalam cairan ekstraseluler, dan karena besarnya pH cairan intraseluler biasanya lebih dekat ke besarnya pK sistem dapar fosfat daripada besarnya pH cairan ekstraseluler.
            Selain itu, buffer fosfat juga berguna untuk menjadi energi pada metabolisme sel, bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang, masuk dalam struktur genetik yaitu DNA dan RNA dan membantu dalam pengeluaran melalui urine.


















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Buffer fosfat suatu buffer yang penting dalam eritrosit dan tubulus ginjal. Ion H+ yang diekskresi dalam urine, dibuffer oleh fosfat, dan disebut sebagai asam yang dapat tertitrasi. Buffer fosfat berguna dalam cairan intraseluler dan menjadi energi pada metabolisme sel dengan ion kalsium untuk meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang dan membantu pengeluaran melalui urine.













DAFTAR PUSTAKA

Zakir, dkk. 2009. Kimia Dasar. UPT MKU Universitas Hasanuddin. Makassar
Guyton. 2012. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta
Graw, Allan dkk. 2012. Biokimia Klinis. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta
Mangihut. 2009. Kimia Dasar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

0 komentar on "Buffer Fosfat Ginjal"

Posting Komentar

Buffer Fosfat Ginjal


KIMIA ANALITIK
“BUFFER FOSFAT PADA GINJAL”

Disusun oleh:
Rida Umami (A102.10.053/IB2)



AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
2014/2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah Kimia Analitik I yang berjudul Buffer Fosfat Pada Ginjal.
Disusunnya makalah ini adalah sebagai upaya pertama, untuk mempelajari tentang Buffer Fosfat Pada Ginjal. Kedua, untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Kimia Analitik I.
Tak ada gading yang tak retak kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyusunannya. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun menuju perbaikan sangat kami harapkan.





Surakarta, Oktober 2014

Penulis           




Daftar Isi
Halaman judul
Kata pengantar .................................................................................... i
Daftar isi............................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
a.       Latar belakang...................................................................................... 1
b.      Rumusan masalah.................................................................................. 1
c.       Tujuan penulisan.................................................................................... 1
BAB II Pembahasan
a.       Pengertian Buffer................................................................................... 2
b.      Mekanisme buffer fosfat......................................................................... 2
c.       Fungsi Buffer Fosfat............................................................................... 3
BAB III Penutup
Kesimpulan.............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 6








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Buffer merupakan larutan yang terdiri dari asam lemah dan garam yang dapat mempertahankan dan menajaga pH. Salah satu sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pHnya. pH larutan ini akan hanya berubah sedikit dengan memberikan sedikit asam kuat atau basa kuat. Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan asam konjugatnya atau oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Larutan buffer terdiri dari campuran asam atau basa lemah dan basa atau asam konjugasinya yang dapat mempertahankan pH di sekitar daerah kapasitas buffer. Larutan buffer bukan hanya sekedar suatu pencampuran larutan akan tetapi memiliki fungsi tersendiri.

B.     Rumusan masalah
1.      Apakah pengertian buffer?
2.      Bagaimana mekanisme buffer fosfat pada ginjal?
3.      Apa fungsi buffer fosfat pada ginjal?

C.    Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian buffer
2.      Untuk mengetahui mekanisme buffer fosfat pada ginjal
3.      Untuk mengetahui fungsi buffer fosfat pada ginjal



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Buffer
            Buffer atau larutan penyangga adalah satu zat yang menahan perubahan pH ketika sejumlah asam atau basa ditambahkan kedalamnya. Kebutuhan buffer kadang menyulitkan karena hampir semua membutuhkan kondisi pH tertentu yang relatif stabil. Dalam memilih buffer, yang harus diperhatikan adalah pH optimum serta sifat-sifat biologis.
            Sistem buffer fosfat merupakan suatu buffer yang penting dalam sel eritrosit dan tubulus ginjal. Anion fosfat terlibat dalam metabolisme sel maupun regulasi neuromuskuler dan fungsi hematologi. Reabsorpsi fosfat dalam tubuh renal berbanding terballik dengan kadar kalsium. Ini berarti bahwa peningkatan jumlah fosfor yang dieksresi dalam urine akan memicu reabsorpsi kalsium dan demikian pula sebaliknya.
            Buffer fosfat merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel. Sistem dapar kimia hanya mengatasi ketidak seimbangan asam basa sementara. Jika dengan buffer kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion H dalam darah akibat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan, kemudian mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut.

B.     Mekanisme Buffer Fosfat
            Ginjal mampu meregulasi ketidakseimbangan ion H secara lambat dengan mensekresikan ion H dan menambah bikarbonat baru ke dalam darah karena memiliki dapar fosfat dan amonia. Proses eliminasi dilakukan oleh paru dan ginjal. Mekanisme paru dan ginjal dalam menunjang kinerja sistem buffer adalah dengan mengatur sekresi, ekskresi, dan absorpsi ion hidrogen bikarbonat. Untuk jangka panjang, kelebihan asam atau basa dikeluarkan melalui ginjal dan paru sedangkan untuk jangka pendek, tubuh dilindungi dari perubahan pH dengan sistem buffer.
            Mekanisme buffer tersebut bertujuan untuk mempertahankan pH darah antara 7,35-7,45. Cara kerja sistem dapar fosfat hampir identik dengan sistem dapat bikarbonat. Sistem dapar fofat memiliki pK sebesar 6,8 yang tidak jauh berbeda dari nilaai normal pH cairan tubuh yakni 7,4 sehingga akan mempermudah sistem fosfat bekerja pada daya daparnya yang maksimal. Namun, walaupun sebenarnya sistem dapar ini bekerja pada bagian yang baik dari kurva dapar, jumlah konsentrasi dalam cairan ekstraseluler hanyalah seperti dua belas dari konsentrasinya yang ada dalam sistem bikarbonat. Oleh karena itu, daya dapar totalnya dalam cairan ekstraseluler jauh lebih sedikit daripada daya bikarbonat.
            Sebaliknya, sistem dapar fosfat sangatlah penting dalam cairan tubuli ginjal karena biasanya fosfat sangat pekat dalam tubulus, sehingga akan meningkatkan besarnya daya dapar sistem fosfat, dan cairan tubulus biasanya menjadi lebih asam daripada cairan ekstraseluler, sehingga batas kerja dari dapar akan dibawa lebih ke nilai pK dari sistem.

C.      Fungsi Buffer Fosfat
            Buffer fosfat juga berguna dalam cairan intraseluler karena besarnya konsentrasi fosfat dalam cairan ini beberapa kali besarnya konsentrasi fosfat dalam cairan ekstraseluler, dan karena besarnya pH cairan intraseluler biasanya lebih dekat ke besarnya pK sistem dapar fosfat daripada besarnya pH cairan ekstraseluler.
            Selain itu, buffer fosfat juga berguna untuk menjadi energi pada metabolisme sel, bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang, masuk dalam struktur genetik yaitu DNA dan RNA dan membantu dalam pengeluaran melalui urine.


















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Buffer fosfat suatu buffer yang penting dalam eritrosit dan tubulus ginjal. Ion H+ yang diekskresi dalam urine, dibuffer oleh fosfat, dan disebut sebagai asam yang dapat tertitrasi. Buffer fosfat berguna dalam cairan intraseluler dan menjadi energi pada metabolisme sel dengan ion kalsium untuk meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang dan membantu pengeluaran melalui urine.













DAFTAR PUSTAKA

Zakir, dkk. 2009. Kimia Dasar. UPT MKU Universitas Hasanuddin. Makassar
Guyton. 2012. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta
Graw, Allan dkk. 2012. Biokimia Klinis. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta
Mangihut. 2009. Kimia Dasar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rida Umami Copyright © 2009 Girl Music is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez