KIMIA ORGANIK
UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL DAUN
KETAPANG
Disusun
Oleh :
Putri
Wulandari (A102.10.049)
Putrie
Prameswari (A102.10.050)
Ratna
Ayu P. (A102.10.051)
RatnaYuvita
S. (A102.10.052)
Rida
Umami (A102.10.053)
Rika
Sofiana (A102.10.054)
AKADEMI ANALIS
KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur hanya
milik Allah SWT. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Kimia Analitik.
Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber informasi dan referensi.Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan.Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan ketaatan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan kepada pembaca khususnya para mahasiswa Akademi Analis
Kesehatan Nasional Surakarta. Penyusun
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk
itu, kepada dosen pembimbing penyusun
meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca.
Surakarta,
November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
judul................................................................................................................................ i
Kata
pengantar.............................................................................................................................. ii
Daftar
isi....................................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
a.
Latar belakang................................................................................................................... 1
b. Rumusan masalah.............................................................................................................. 2
c. Tujuan penulisan................................................................................................................ 2
d.
Metode penelitian.............................................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
a. Antioksidan yang
terdapat dalam daun ketapang............................................................. 3
b. Pembuatan
Ekstrak Etanol Daun Ketapang...................................................................... 4
c. Uji Antioksidan Secara Kualitatif Ekstrak Etanol Daun Ketapang.................................. 4
d. Uji Antioksidan Secara
Kuantitatif Ekstrak Etanol Daun Ketapang................................ 8
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................................................. 13
Daftar
isi...................................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Daun ketapang ( Terminalia catappa L) mengandung
banyak senyawa yang bersifat antioksidan yang dapat detentukan dengan metode
peredaman radikal bebas 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) penelitian ini
dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa dari ekstrak etanol
dan ketapang, mengetahui adanya peredaman radikal bebas DPPH oleh ekstrak
etanol daun ketapang dengan standar kuerestin, menentukan konsentrasi ekstrak
etanol untuk meredam 50% aktifitas radikal bebas DPPH (IC50).
Isolasi senyawa aktif daun ketapang dilakukan dengan cara maserasi.
Identifikasi golongan senyawa dilakukan dengan penapisan fitokimia.Pemisahan
ekstrak etanol dengan metode kromatografi kolom.Aktivitas antioksidan dilakukan
dengan peredaman warna radikal bebas DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
Penelitian menunjukan bahwa fraksi J hasil pemisahan kromatografi kolom
memeberikan peredaman warna DPPH yang paling besar. Kandungan ekstrak etanol
antara lain flavonoid dan alkaloid. Nilai IC50 ekstrak etanol adalah
172, 523 ppm, sedangkan fraksi J adalah 347,729 ppm, sementara standar
kuersetin sebesar 6,277 ppm.
Penggunaan senyawa antioksidan semakin berkembang
baik untuk makanan maupun untuk pengobatan seiring dengan bertambahnya
pengetahuan tentang aktivitas radikal bebas (Boer,2000). Stres oksidatif
merupakan keadaan yang tidak seimbang antara jumlah molekul radikal bebas dan
antioksidan didalam tubuh(Trilaksani 2003). Senyawa antioksidan merupakan suatu
inhibitor yang digunakan untuk menghambat autooksidasi. Efek antioksidan
senyawa fenolik dikarenakan sifat oksidasi yang berperan dalam menetralisasi
radikal bebas (Panovska et al,2005).
Ketapang merupakan tumbuhan dari famili combreataceae
dilaporkan bahwa didalam daun memiliki aktivitas antioksida secara in vitro
yang ditentukan dengan metode peredaman warna radikal bebas
1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) yang berwarna ungu menjadi kuning (pauly,
2001)
B.
Rumusan
masalah:
1. Apa
saja antioksidan yang terdapat dalam ekstrak etanol daun ketapang?
2. Bagaimana
cara pembuatan ekstrak etanol daun ketapang?
3. Bagaimana
uji kualitatif antioksidan pada ekstrak etanol daun ketapang?
4. Bagaimana uji kualitatif antioksidan pada ekstrak etanol
daun ketapang?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
apa saja antioksidan yang terdapat dalam daun ketapang
2. Mengetahui
cara pembuatan ekstrak etanol daun ketapang
3. Mengetahui
uji kualitatif antioksidan pada ekstrak etanol daun ketapang
D.
Metode
Penelitian
Eksperimen
analitik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Antioksidan Yang
Terdapat Dalam Ekstrak Etanol Daun Ketapang
Kandungan
senyawa ekstrak etanol antara lain flavonoid, alkaloid, saponin, kuinon, dan
fenolik.
Flavonid
mengandung system aromatic yang terkonjugasi, dan arena itu dapat menunjukkan
pita serapan kuat pada daerah Spectrum UV.Flavonoid terdapat dalam tumbuhan
sebagai glikosida dan aglikon flavonoid.Flavonoid biasanya terapat dalam semua
tumbuhan berpembuluh.proses ekstraksi flavonoid dilakukan dengan etanol
mendidih untuk menghindari oksidasi enzim.
Alkaloid
adalah golongan senyawa yang bersifat basa, mengandung satu atau lebih atom nitrogen biasanya dalam
gabungan berbentuk siklik. Alkaloid sebagian besar berbentuk Kristal padat dan
sebagian kecil berupa cairan ( misalnya nikotin) pada suhu kamar, memutar
bidang polarisasi dan terasa pahit dan biasanya tanpa warna.
Saponin
merupakan glokosida triterten yang sifatnya menyerupai sabun , merupakan
senyawa aktif permukaan dan dapat menimbulkan busa jika dikocok dengan air dan
pada konsentrasi rendah dapat menyebabkan hemolysis pada seldarah merah.
Kuinon
merupakan senyawa berwarna dan memiliki kromofor dasar seperti kromofor
benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi dengan dua
ikatan rangkap karbon-karbon.
Fenolik
adalah salah satu kelompok fitokimia yang banyak terdapat di alam memiliki
fungsi fisiologis dan morfologis yang penting bagi tanaman. Sebagai kelompok
senyawa bioaktif terbanyak, fenolik mempunyai beragam peran biologis,
diantaranya sebagai fitoalexin, antifeedants, penarik untuk serangga penyebuk
(pollinator), mempengaruhi pigmentasi tanaman, sebagai antioksidan dan agensia
pelindung terhadap sinar ultra violet.
B.
Cara
Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Ketapang
Serbuk
daun ketapang 0,75 Kg dimaserasi menggunakan pelarut etanol secara berurutan
selama 3x24 jam. Ekstrak etanol itu
kemudian dipekatkan.
C.
Uji Aktivitas
Antioksidan Secara Kualitatif
1.
Uji Aktivitas
Antioksidan Secara Kualitatif Ekstrak Etanol dan Etil Asetat
Ekstrak
etanol dan etil asetat di lakukan KLT menggunakan campuran pelarut nbutanol,asam
asetat anhidrida dan akuades. Perbandingan pelarut untuk ekstrak etil asetat
yaitu 4:1:3, sedangkan untuk ekstrak etanol menggunakan perbandingan 4:1:5.
Setelah elusi selesai, lempeng dikeringkan dan disemprot dengan larutan 0,05 mM
DPPH dalam etanol. Uji positif yang bersifat anti radikal bebas menghasilkan
bercak kuning dengan latar belakang ungu dalam waktu 20 menit.Uji aktivitas
antioksidan secara kualitatif juga dilakukan pada quersetin yang digunakan
sebagai standar antioksidan.Ekstrak etanol memberikan peredaman terbesar
terhadap perubahan warna DPPH, dilanjutkan pemisahan senyawa dengan
kromatografi kolom.
Pemisahan dengan
Kromatografi Kolom
Kromatografi
kolom dibuat dari silika gel 60H sebagai fasa diam. Adapun perbandingan
campuran pelarut yang digunakan adalah n-heksan : kloroform : etil asetat yaitu
1 : 2 : 3, etil asetat, etil asetat : etanol yaitu (14 : 1), (12 : 3), (10 :
5), (8 : 7), (6 : 9), (4 : 11), (2 : 13) dan etanol. Fraksi-fraksi hasil
kromatografi kolom dianalisis dengan KLT menggunakan campuran pelarut
n-butanol, asam asetat anhidrida, akuades dengan perbandingan 4 : 1 : 5. Fraksi
yang memiliki noda yang sama atau mirip dijadikan satu fraksi besar.
Uji
Kualitatif Antioksidan Ekstrak Etanol dan Etil Asetat
Uji
antioksidan secara kualitatif dilakukan denganKLT dan reaksi perubahan warna
DPPH terhadap filtrat kental etanol dan etil asetat. Hasil KLT terlihat bahwa pada noda ketiga
dalam ekstrak etanol berubah warna
menjadi kuning dengan latar belakang ungu. Sedangkan pada ekstrak etil asetat
terlihat bahwa noda keempat menjadi kuning dengan latar belakang ungu.Perubahan
warna pada noda ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat karena mampumeredam
radikal bebas DPPH atau memiliki aktivitas antioksidan.Akan tetapi peredaman
warna yang diberikan oleh ekstrak etanol lebih besar dibandingkan pada ekstrak
etil asetat.Oleh karena itu penentuan aktivitas antioksidan secara kuantitatif
hanya dilakukan padaekstrak etanol.Untuk membandingkan aktivitas antioksidan
digunakan standar quersetin.

Gambar 3.1. Ilustrasi peredaman
warna DPPH oleh ekstrak etanol, ekstrak etil asetat dan quersetin.
Peredaman warna DPPH terjadi karena adanya
senyawa yang dapat memberikan radikal
hidrogen kepada radikal DPPH sehingga tereduksi menjadi DPPH-H (1,1-difenil-2
pikrilhidrazin). Reaksi
reduksi DPPH dapat dilihat berikut ini:

Gambar
3.2.Reduksi DPPH dari senyawa peredam radikal bebas (Prakash et al, 2001).
2. Uji
Aktivitas Antioksidan Secara Kualitatif pada Fraksi Kolom
Fraksi
kolom dilakukan KLT dengan campuran pelarut n-butanol, asam asetat anhidrida
dan akuades dengan perbandingan 4 : 1 : 5. Setelah elusi selesai, lempeng
dikeringkan dan disemprot dengan larutan 0,05 mM DPPH dalam etanol. Fraksi
kolom yang memberikan peredaman terbesar terhadap perubahan warna DPPH
dilanjutkan dengan penentuan aktivitas antioksidan secara kuantitatif.
Uji Kualitatif
Antioksidan Fraksi Kolom
Penentuan fraksi kolom yang digunakan sebagai
uji antioksidan secara kuantitatif terlebih dahulu dilakukan uji antioksidan
secara kualitatif. Fraksi yang memberikan peredaman warna DPPH yang paling
besar yang diteruskan dengan analisis antioksidan secara kuantitatif.Sebagai
pembanding aktivitas antioksidan juga dilakukan pada quersetin.Hasil KLT menunjukkan
bahwa fraksi J memberikan peredaman warna paling besar terhadap warna DPPH
yaitu pada noda pertama.Hasil KLT dari
fraksi J juga disemprot dengan larutan 5% AlCl3 dalam etanol. Noda
pertama memberikan perubahan warna menjadi lebih kuning.Perubahan ini
disebabkan adanya flavonoid. Reaksi antara AlCl3 dengan golongan
flavonoid membentuk kompleks antara gugus
hidroksil dan keton yang bertetangga atau dengan gugus hidroksil yang
saling bertetangga.

Gambar
3.3 Reaksi komplek flavonoid-Al

Gambar 3.4.Peredaman
warna DPPH oleh fraksi J, quersetin dan penyemprotan AlCl3 oleh
fraksi J.
Hasil penapisan fitokimia fraksi J mengandung
senyawa flavonoid dan alkaloid.Fraksi J
kemudian dilanjutkan dengan uji antioksidan secara kuantitatif.
D. Uji
Antioksidan Secara Kuantitatif
Uji Antioksidan dengan
Peredamanhyhn
Warna DPPH
a. Skrining Panjang
Gelombang Maksimal Larutan DPPH 0,05 mM
Larutan
0,05 mM DPPH dalam etanol diukur panjang gelombang maksimum dan
nilaiabsorbansinya. Larutan ini digunakan sebagai kontrol untuk menguji larutan
ekstrak etanoldan dan fraksi kolom terpilih yang memberikan peredaman warna
DPPH yang paling besar.Hal yang sama dilakukan pada kontrol untuk standar yaitu
quersetin.
b. Operating time Larutan
Uji Ekstrak Daun Ketapang
Larutan
uji dari ekstrak etanol dan fraksi kolom terpilih yang memberikan
peredamanwarna DPPH yang paling besar dibuat berbagai konsentrasi. Konsentrai
ekstrak uji yangdibuat adalah 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%, 0,5% (b/v). Fraksi kolom
0,1% diambil untukdilakukan operating time. Operating time dilakukan
dengan cara 50 μL ekstrak sampelditambah larutan 0,05 mM DPPH dalam etanol
sebanyak 3 mL. Larutan uji tersebut diukurpada menit ke-10, 20, 30, 40, 50, 60
pada panjang gelombang maksimum 515 nm yang telahdi peroleh.Selisih absorbansi
terbesar pada setiap waktu merupakan operating time.
c. Penentuan Aktivitas
Antioksidan
Penentuan
aktivitas antioksidan dilakukan dengan cara 3 mL larutan DPPH dalametanol 0,05
mM ditambah dengan 50 μL ekstrak larutan uji. Konsentrasi standar quersetinyang
dibuat adalah 0,01% , 0,02%, 0,03%, 0,04%, 0,05% (b/v). Campuran didiamkan
selamawaktu operating time yang telah diperoleh.Larutan ini kemudian
diukur absorbansinya padapanjang gelombang 515 nm.Besarnya konsentrasi ekstrak
larutan uji untuk meredam 50%aktivitas radikal bebas ditentukan dengan nilai
IC50.IC50 dihitung dari persentasepenghambatan serapan larutan ekstrak dengan
menggunakan persamaan yang diperoleh darikurva regresi linier.
Skrining Panjang Gelombang Maksimal Larutan
DPPH0,05 mM
Pengujian aktivitas
antioksidan ekstrak uji yaitu ekstrak etanol dan fraksi J serta standar
quersetin diawali dengan penentuan panjang
gelombang maksimum (λmaks) DPPH
0,05 mM dalam etanol sebagai kontrol menggunakan spektrofotometri UV-Vis
untuk pengukuran ekstrak uji dan untuk
standar quersetin. Λmaks yang diperoleh
dalam pengukuran untuk ekstrak uji
sebesar 515 nm dengan absorbansi sebesar
0,736, sedangkan λmaksyang diperoleh dalam pengukuran untuk standar
quersetin sebesar 515 nm dengan
absorbansi sebesar 0,789. Adapun spektra
larutan DPPH 0,05 mM dalam etanol untuk
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.5. (a) Spektra DPPH 0,05 mM dalam
etanol untuk ekstrak uji dan standar
quersetin
b.
Operating timeLarutan Uji Ekstrak Daun Ketapang
Operating time digunakan
untuk menentukan waktu paling tepat ekstrak uji dalam meredam radikal bebas
DPPH.Operating time diperoleh dari selisih pengukuran absorbansi yang paling
besar. Dari grafik berikut diketahui bahwa
operating timepada menit keduapuluh.

Gambar
3.6.Grafik selisih absorbansi pada berbagai variasi waktu.
c.
Penentuan Aktivitas Antioksidan
Aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi J
danquersetin dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Gambar
3.7. Grafik aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi J dan quersetin
Grafik aktivitas antioksidan pada ekstrak
etanol, fraksi J maupun quersetin menunjukkan dengan bertambahnya konsentrasi
ekstrakmaka aktivitas antioksidan juga
meningkat. Berikut adalah grafik ekstrak yang diperlukan untuk meredam
50% aktivitas radikal bebas DPPH yang
ditunjukkan dengan harga IC50.
Tabel
3.1. Perbandingan IC50 ekstrak etanol, fraksi J, dan quersetin

Berdasarkan data di
atas terlihat bahwa ekstrak etanol memiliki nilai IC50 yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan fraksi J, akan tetapi ekstrak etanol masih memiliki nilai
IC50 yang cukup besar jika dibandingkan dengan quersetinsebagai pembandingnya.
Hal ini menunjukkan bahwa untuk meredam
warna radikal bebashingga setengah konsentrasinya pada ekstrak etanol lebih
efektif jika dibandingkandengan fraksi J, tetapi kurang efektif jika
dibandingkan dengan quersetin. Reduksi
DPPH menjadi DPPH-H disebabkan adanya donorhidrogen dari senyawa hidroksil baik didalam ekstrak etanol maupun
didalam fraksi J. Senyawa-senyawa hidroksil didalam ekstrak etanol akan
terpisah menggunakan kromatografi kolom menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil.
Oleh karena itu terjadi pengurangan jumlah hidrogen yang dapat didonorkan dari
fraksi J pada DPPH. Pada quersetin peredaman warna terjadi lebih efektif jika
dibanding ekstrak etanol maupun fraksi J. Hal ini karena di dalam molekul
quersetin mempunyai lima gugus hidroksil. Jumlah ini cukup banyak pada setiap
molekulnya untuk mereduksi DPPH.

Gambar 3.8 Quersetin
Oleh karena itu dapat diprediksikan bahwa didalam ekstrak etanol maupun fraksi J senyawa yang
berperan dalam aktivitas antioksidan adalah golongan flavonoid dengan jumlah
gugus hidroksil cukup sedikit. Semakin banyak gugushidroksil bebas yang dapat
menyumbangkan hidrogen maka semakin banyak juga reduksi yang dapat dilakukan
terhadap DPPH.

Gambar 3.9 Orientasi besarnya reduksi DPPH oleh gugus hidroksil.
BAB
III
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa didalam ekstrak
etanol mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, kuinon, dan fenolik.Sedangkan
dalam fraksi J mengandung flavonoid dan alkaloid.IC50 ekstrak etanol adalah
172,523 ppm sedangkan pada fraksi J 347,729 ppm, sementara senyawa pembanding
sebesar 6,277 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
Boer, Y., 2000, Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Kandis (Garcinia parvifoliaMiq), Jurnal
Matematika dan IPA 1, (1) hal 26-33
Lin, C.C., Hsu J.M., Ujiie, T.,
1997, Evaluation of Antioxidant and Hepatoprotective activityof Terminalia
catappa, Amer J Chin Med, 27 hal 153-63
Markham, K.R., 1982, Cara
Mengidentifikasi Flavonoid, a.b. Padmawinata, K., AcademicPress, Bandung,
hal 47-48
Panovska, T.K., Kulevanova, S.,
Stefova., 2005, In Vitro Antioxidant Activity of SomeTeucrium Spesies
(Lamiaceae), Acta Pharm, 55 hal 207-214
Prakash, A., Rigelhof, F., Miller,
E., 2001, Antioxidant Activity, Medalliaon LaboratoriesAnalitycal
Progress, vol 10, No.2
Pauly, G., 2001, Cosmetic,
Dermatologycal And Pharmaceutical Use of An Extract OfTerminalia catappa, United
State Patent Application no. 200100022665
Trilaksani, W., 2003, Antioksidan:
Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran TerhadapKesehatan, Institute
Pertanian Bogor, Bogor, hal 1-12
0 komentar on "Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang"
Posting Komentar