Rabu, 01 April 2015

Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang

Diposting oleh Unknown di 08.42

KIMIA ORGANIK
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL  DAUN KETAPANG



Disusun Oleh :
Putri Wulandari           (A102.10.049)
Putrie Prameswari       (A102.10.050)
Ratna Ayu P.              (A102.10.051)
RatnaYuvita S.           (A102.10.052)
Rida Umami                (A102.10.053)
Rika Sofiana               (A102.10.054)



AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR

Segala  puji dan syukur  hanya  milik  Allah SWT.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Kimia Analitik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan referensi.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan ketaatan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca khususnya para mahasiswa Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta. Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing penyusun meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Surakarta, November  2014

Penyusun        

DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................................................ i
Kata pengantar.............................................................................................................................. ii
Daftar isi....................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
a.       Latar belakang................................................................................................................... 1
b.      Rumusan masalah.............................................................................................................. 2
c.       Tujuan penulisan................................................................................................................ 2
d.      Metode penelitian.............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
a.       Antioksidan yang terdapat dalam daun ketapang............................................................. 3
b.      Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Ketapang...................................................................... 4
c.       Uji Antioksidan Secara Kualitatif Ekstrak Etanol Daun Ketapang.................................. 4
d.      Uji Antioksidan Secara Kuantitatif Ekstrak Etanol Daun Ketapang................................ 8

BAB III PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................................................. 13
Daftar isi...................................................................................................................................... 14


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Daun ketapang ( Terminalia catappa L) mengandung banyak senyawa yang bersifat antioksidan yang dapat detentukan dengan metode peredaman radikal bebas 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa dari ekstrak etanol dan ketapang, mengetahui adanya peredaman radikal bebas DPPH oleh ekstrak etanol daun ketapang dengan standar kuerestin, menentukan konsentrasi ekstrak etanol untuk meredam 50% aktifitas radikal bebas DPPH (IC50). Isolasi senyawa aktif daun ketapang dilakukan dengan cara maserasi. Identifikasi golongan senyawa dilakukan dengan penapisan fitokimia.Pemisahan ekstrak etanol dengan metode kromatografi kolom.Aktivitas antioksidan dilakukan dengan peredaman warna radikal bebas DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penelitian menunjukan bahwa fraksi J hasil pemisahan kromatografi kolom memeberikan peredaman warna DPPH yang paling besar. Kandungan ekstrak etanol antara lain flavonoid dan alkaloid. Nilai IC50 ekstrak etanol adalah 172, 523 ppm, sedangkan fraksi J adalah 347,729 ppm, sementara standar kuersetin sebesar 6,277 ppm.
Penggunaan senyawa antioksidan semakin berkembang baik untuk makanan maupun untuk pengobatan seiring dengan bertambahnya pengetahuan tentang aktivitas radikal bebas (Boer,2000). Stres oksidatif merupakan keadaan yang tidak seimbang antara jumlah molekul radikal bebas dan antioksidan didalam tubuh(Trilaksani 2003). Senyawa antioksidan merupakan suatu inhibitor yang digunakan untuk menghambat autooksidasi. Efek antioksidan senyawa fenolik dikarenakan sifat oksidasi yang berperan dalam menetralisasi radikal bebas (Panovska et al,2005).
Ketapang merupakan tumbuhan dari famili combreataceae dilaporkan bahwa didalam daun memiliki aktivitas antioksida secara in vitro yang ditentukan dengan metode peredaman warna radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) yang berwarna ungu menjadi kuning (pauly, 2001)

B.  Rumusan masalah:
1.    Apa saja antioksidan yang terdapat dalam ekstrak etanol daun ketapang?
2.    Bagaimana cara pembuatan ekstrak etanol daun ketapang?
3.    Bagaimana uji kualitatif antioksidan pada ekstrak etanol daun ketapang?
4.    Bagaimana uji kualitatif antioksidan pada ekstrak etanol daun ketapang?

C.  Tujuan
1.    Mengetahui apa saja antioksidan yang terdapat dalam daun ketapang
2.    Mengetahui cara pembuatan ekstrak etanol daun ketapang
3.    Mengetahui uji kualitatif antioksidan pada ekstrak etanol daun ketapang

D.  Metode Penelitian
Eksperimen analitik




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Antioksidan Yang Terdapat Dalam Ekstrak Etanol Daun Ketapang
Kandungan senyawa ekstrak etanol antara lain flavonoid, alkaloid, saponin, kuinon, dan fenolik.
Flavonid mengandung system aromatic yang terkonjugasi, dan arena itu dapat menunjukkan pita serapan kuat pada daerah Spectrum UV.Flavonoid terdapat dalam tumbuhan sebagai glikosida dan aglikon flavonoid.Flavonoid biasanya terapat dalam semua tumbuhan berpembuluh.proses ekstraksi flavonoid dilakukan dengan etanol mendidih untuk menghindari oksidasi enzim.
Alkaloid adalah golongan senyawa yang bersifat basa, mengandung satu  atau lebih atom nitrogen biasanya dalam gabungan berbentuk siklik. Alkaloid sebagian besar berbentuk Kristal padat dan sebagian kecil berupa cairan ( misalnya nikotin) pada suhu kamar, memutar bidang polarisasi dan terasa pahit dan biasanya tanpa warna.
Saponin merupakan glokosida triterten yang sifatnya menyerupai sabun , merupakan senyawa aktif permukaan dan dapat menimbulkan busa jika dikocok dengan air dan pada konsentrasi rendah dapat menyebabkan hemolysis pada seldarah merah.
Kuinon merupakan senyawa berwarna dan memiliki kromofor dasar seperti kromofor benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi dengan dua ikatan rangkap karbon-karbon.
Fenolik adalah salah satu kelompok fitokimia yang banyak terdapat di alam memiliki fungsi fisiologis dan morfologis yang penting bagi tanaman. Sebagai kelompok senyawa bioaktif terbanyak, fenolik mempunyai beragam peran biologis, diantaranya sebagai fitoalexin, antifeedants, penarik untuk serangga penyebuk (pollinator), mempengaruhi pigmentasi tanaman, sebagai antioksidan dan agensia pelindung terhadap sinar ultra violet.

B.  Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Ketapang
Serbuk daun ketapang 0,75 Kg dimaserasi menggunakan pelarut etanol secara berurutan selama 3x24 jam. Ekstrak etanol itu kemudian dipekatkan.

C.  Uji Aktivitas Antioksidan Secara Kualitatif
1.    Uji Aktivitas Antioksidan Secara Kualitatif Ekstrak Etanol dan Etil Asetat
Ekstrak etanol dan etil asetat di lakukan KLT menggunakan campuran pelarut nbutanol,asam asetat anhidrida dan akuades. Perbandingan pelarut untuk ekstrak etil asetat yaitu 4:1:3, sedangkan untuk ekstrak etanol menggunakan perbandingan 4:1:5. Setelah elusi selesai, lempeng dikeringkan dan disemprot dengan larutan 0,05 mM DPPH dalam etanol. Uji positif yang bersifat anti radikal bebas menghasilkan bercak kuning dengan latar belakang ungu dalam waktu 20 menit.Uji aktivitas antioksidan secara kualitatif juga dilakukan pada quersetin yang digunakan sebagai standar antioksidan.Ekstrak etanol memberikan peredaman terbesar terhadap perubahan warna DPPH, dilanjutkan pemisahan senyawa dengan kromatografi kolom.
Pemisahan dengan Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom dibuat dari silika gel 60H sebagai fasa diam. Adapun perbandingan campuran pelarut yang digunakan adalah n-heksan : kloroform : etil asetat yaitu 1 : 2 : 3, etil asetat, etil asetat : etanol yaitu (14 : 1), (12 : 3), (10 : 5), (8 : 7), (6 : 9), (4 : 11), (2 : 13) dan etanol. Fraksi-fraksi hasil kromatografi kolom dianalisis dengan KLT menggunakan campuran pelarut n-butanol, asam asetat anhidrida, akuades dengan perbandingan 4 : 1 : 5. Fraksi yang memiliki noda yang sama atau mirip dijadikan satu fraksi besar.
Uji Kualitatif Antioksidan Ekstrak Etanol dan Etil Asetat
Uji antioksidan secara kualitatif dilakukan denganKLT dan reaksi perubahan warna DPPH terhadap filtrat kental etanol dan etil asetat.  Hasil KLT terlihat bahwa pada noda ketiga dalam ekstrak etanol berubah warna  menjadi kuning dengan latar belakang ungu. Sedangkan pada ekstrak etil asetat terlihat bahwa noda keempat menjadi kuning dengan latar belakang ungu.Perubahan warna pada noda ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat karena mampumeredam radikal bebas DPPH atau memiliki aktivitas antioksidan.Akan tetapi peredaman warna yang diberikan oleh ekstrak etanol lebih besar dibandingkan pada ekstrak etil asetat.Oleh karena itu penentuan aktivitas antioksidan secara kuantitatif hanya dilakukan padaekstrak etanol.Untuk membandingkan aktivitas antioksidan digunakan standar quersetin.
Gambar 3.1. Ilustrasi peredaman warna DPPH oleh ekstrak etanol, ekstrak etil asetat dan  quersetin.
Peredaman warna DPPH terjadi karena adanya senyawa  yang dapat memberikan radikal hidrogen kepada radikal DPPH sehingga tereduksi menjadi DPPH-H (1,1-difenil-2 pikrilhidrazin). Reaksi reduksi DPPH dapat dilihat berikut ini:
Gambar 3.2.Reduksi DPPH dari senyawa peredam radikal bebas (Prakash et al, 2001).




2.    Uji Aktivitas Antioksidan Secara Kualitatif pada Fraksi Kolom
Fraksi kolom dilakukan KLT dengan campuran pelarut n-butanol, asam asetat anhidrida dan akuades dengan perbandingan 4 : 1 : 5. Setelah elusi selesai, lempeng dikeringkan dan disemprot dengan larutan 0,05 mM DPPH dalam etanol. Fraksi kolom yang memberikan peredaman terbesar terhadap perubahan warna DPPH dilanjutkan dengan penentuan aktivitas antioksidan secara kuantitatif.
Uji Kualitatif Antioksidan Fraksi Kolom
Penentuan fraksi kolom yang digunakan sebagai uji  antioksidan secara kuantitatif  terlebih dahulu dilakukan uji antioksidan secara kualitatif. Fraksi yang memberikan peredaman warna DPPH yang paling besar yang diteruskan dengan analisis antioksidan secara kuantitatif.Sebagai pembanding aktivitas antioksidan juga dilakukan pada quersetin.Hasil KLT menunjukkan bahwa fraksi J memberikan peredaman warna paling besar terhadap warna DPPH yaitu pada noda pertama.Hasil  KLT dari fraksi J juga disemprot dengan larutan 5% AlCl3 dalam etanol. Noda pertama memberikan perubahan warna menjadi lebih kuning.Perubahan ini disebabkan adanya flavonoid. Reaksi antara AlCl3 dengan golongan flavonoid membentuk kompleks antara gugus  hidroksil dan keton yang bertetangga atau dengan gugus hidroksil yang saling bertetangga.
Gambar 3.3 Reaksi komplek flavonoid-Al
Gambar 3.4.Peredaman warna DPPH oleh fraksi J, quersetin dan penyemprotan AlCl3 oleh fraksi J.
Hasil penapisan fitokimia fraksi J mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid.Fraksi  J kemudian dilanjutkan dengan uji antioksidan secara kuantitatif.






D.    Uji Antioksidan Secara Kuantitatif
Uji Antioksidan dengan Peredamanhyhn Warna DPPH
a. Skrining Panjang Gelombang Maksimal Larutan DPPH 0,05 mM
Larutan 0,05 mM DPPH dalam etanol diukur panjang gelombang maksimum dan nilaiabsorbansinya. Larutan ini digunakan sebagai kontrol untuk menguji larutan ekstrak etanoldan dan fraksi kolom terpilih yang memberikan peredaman warna DPPH yang paling besar.Hal yang sama dilakukan pada kontrol untuk standar yaitu quersetin.
b. Operating time Larutan Uji Ekstrak Daun Ketapang
Larutan uji dari ekstrak etanol dan fraksi kolom terpilih yang memberikan peredamanwarna DPPH yang paling besar dibuat berbagai konsentrasi. Konsentrai ekstrak uji yangdibuat adalah 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%, 0,5% (b/v). Fraksi kolom 0,1% diambil untukdilakukan operating time. Operating time dilakukan dengan cara 50 μL ekstrak sampelditambah larutan 0,05 mM DPPH dalam etanol sebanyak 3 mL. Larutan uji tersebut diukurpada menit ke-10, 20, 30, 40, 50, 60 pada panjang gelombang maksimum 515 nm yang telahdi peroleh.Selisih absorbansi terbesar pada setiap waktu merupakan operating time.
c. Penentuan Aktivitas Antioksidan
Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan cara 3 mL larutan DPPH dalametanol 0,05 mM ditambah dengan 50 μL ekstrak larutan uji. Konsentrasi standar quersetinyang dibuat adalah 0,01% , 0,02%, 0,03%, 0,04%, 0,05% (b/v). Campuran didiamkan selamawaktu operating time yang telah diperoleh.Larutan ini kemudian diukur absorbansinya padapanjang gelombang 515 nm.Besarnya konsentrasi ekstrak larutan uji untuk meredam 50%aktivitas radikal bebas ditentukan dengan nilai IC50.IC50 dihitung dari persentasepenghambatan serapan larutan ekstrak dengan menggunakan persamaan yang diperoleh darikurva regresi linier.
 Skrining Panjang Gelombang Maksimal Larutan DPPH0,05 mM
Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak uji yaitu ekstrak etanol dan fraksi J serta standar quersetin diawali dengan penentuan panjang  gelombang maksimum (λmaks) DPPH  0,05 mM dalam etanol sebagai kontrol menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk  pengukuran ekstrak uji dan untuk standar quersetin.  Λmaks yang diperoleh dalam pengukuran  untuk ekstrak uji sebesar 515 nm dengan absorbansi  sebesar 0,736, sedangkan  λmaksyang  diperoleh dalam pengukuran untuk standar quersetin  sebesar 515 nm dengan absorbansi  sebesar 0,789. Adapun spektra larutan DPPH 0,05 mM  dalam etanol untuk dapat dilihat pada  gambar berikut ini.

Gambar 3.5. (a) Spektra DPPH 0,05 mM dalam etanol  untuk ekstrak uji dan standar quersetin
b. Operating timeLarutan Uji Ekstrak Daun Ketapang
Operating time digunakan untuk menentukan waktu paling tepat ekstrak uji dalam meredam radikal bebas DPPH.Operating time  diperoleh dari  selisih pengukuran absorbansi yang paling besar. Dari grafik berikut diketahui bahwa  operating timepada menit keduapuluh.

Gambar 3.6.Grafik selisih absorbansi pada berbagai variasi waktu.

c. Penentuan Aktivitas Antioksidan
Aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi J danquersetin dapat dilihat pada grafik berikut ini.


Gambar 3.7. Grafik aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi J dan quersetin

Grafik aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol,  fraksi J maupun quersetin  menunjukkan dengan bertambahnya konsentrasi ekstrakmaka aktivitas antioksidan juga  meningkat. Berikut adalah grafik ekstrak yang diperlukan untuk meredam 50% aktivitas  radikal bebas DPPH yang ditunjukkan dengan harga IC50.
Tabel 3.1. Perbandingan IC50 ekstrak etanol, fraksi J, dan quersetin

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa ekstrak etanol memiliki nilai IC50 yang lebih kecil bila dibandingkan dengan fraksi J, akan tetapi ekstrak etanol masih memiliki nilai IC50 yang cukup besar jika dibandingkan dengan quersetinsebagai pembandingnya. Hal ini  menunjukkan bahwa untuk meredam warna radikal bebashingga setengah konsentrasinya pada ekstrak etanol lebih efektif jika dibandingkandengan fraksi J, tetapi kurang efektif jika dibandingkan dengan quersetin.  Reduksi DPPH menjadi DPPH-H disebabkan adanya donorhidrogen dari senyawa  hidroksil baik didalam ekstrak etanol maupun didalam fraksi J. Senyawa-senyawa hidroksil didalam ekstrak etanol akan terpisah menggunakan kromatografi kolom menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil. Oleh karena itu terjadi pengurangan jumlah hidrogen yang dapat didonorkan dari fraksi J pada DPPH. Pada quersetin peredaman warna terjadi lebih efektif jika dibanding ekstrak etanol maupun fraksi J. Hal ini karena di dalam molekul quersetin mempunyai lima gugus hidroksil. Jumlah ini cukup banyak pada setiap molekulnya untuk mereduksi DPPH.
Gambar 3.8 Quersetin
Oleh karena itu dapat diprediksikan bahwa didalam  ekstrak etanol maupun fraksi J senyawa yang berperan dalam aktivitas antioksidan adalah golongan flavonoid dengan jumlah gugus hidroksil cukup sedikit. Semakin banyak gugushidroksil bebas yang dapat menyumbangkan hidrogen maka semakin banyak juga reduksi yang dapat dilakukan terhadap DPPH.
Gambar 3.9 Orientasi besarnya reduksi DPPH oleh gugus hidroksil.




BAB III
PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa didalam ekstrak etanol mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, kuinon, dan fenolik.Sedangkan dalam fraksi J mengandung flavonoid dan alkaloid.IC50 ekstrak etanol adalah 172,523 ppm sedangkan pada fraksi J 347,729 ppm, sementara senyawa pembanding sebesar 6,277 ppm.












DAFTAR PUSTAKA

Boer, Y., 2000, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Kandis (Garcinia parvifoliaMiq), Jurnal Matematika dan IPA 1, (1) hal 26-33
Lin, C.C., Hsu J.M., Ujiie, T., 1997, Evaluation of Antioxidant and Hepatoprotective activityof Terminalia catappa, Amer J Chin Med, 27 hal 153-63
Markham, K.R., 1982, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, a.b. Padmawinata, K., AcademicPress, Bandung, hal 47-48
Panovska, T.K., Kulevanova, S., Stefova., 2005, In Vitro Antioxidant Activity of SomeTeucrium Spesies (Lamiaceae), Acta Pharm, 55 hal 207-214
Prakash, A., Rigelhof, F., Miller, E., 2001, Antioxidant Activity, Medalliaon LaboratoriesAnalitycal Progress, vol 10, No.2
Pauly, G., 2001, Cosmetic, Dermatologycal And Pharmaceutical Use of An Extract OfTerminalia catappa, United State Patent Application no. 200100022665
Trilaksani, W., 2003, Antioksidan: Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran TerhadapKesehatan, Institute Pertanian Bogor, Bogor, hal 1-12




0 komentar on "Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang"

Posting Komentar

Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang


KIMIA ORGANIK
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL  DAUN KETAPANG



Disusun Oleh :
Putri Wulandari           (A102.10.049)
Putrie Prameswari       (A102.10.050)
Ratna Ayu P.              (A102.10.051)
RatnaYuvita S.           (A102.10.052)
Rida Umami                (A102.10.053)
Rika Sofiana               (A102.10.054)



AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR

Segala  puji dan syukur  hanya  milik  Allah SWT.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Kimia Analitik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan referensi.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan ketaatan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca khususnya para mahasiswa Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta. Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing penyusun meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Surakarta, November  2014

Penyusun        

DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................................................ i
Kata pengantar.............................................................................................................................. ii
Daftar isi....................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
a.       Latar belakang................................................................................................................... 1
b.      Rumusan masalah.............................................................................................................. 2
c.       Tujuan penulisan................................................................................................................ 2
d.      Metode penelitian.............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
a.       Antioksidan yang terdapat dalam daun ketapang............................................................. 3
b.      Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Ketapang...................................................................... 4
c.       Uji Antioksidan Secara Kualitatif Ekstrak Etanol Daun Ketapang.................................. 4
d.      Uji Antioksidan Secara Kuantitatif Ekstrak Etanol Daun Ketapang................................ 8

BAB III PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................................................. 13
Daftar isi...................................................................................................................................... 14


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Daun ketapang ( Terminalia catappa L) mengandung banyak senyawa yang bersifat antioksidan yang dapat detentukan dengan metode peredaman radikal bebas 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa dari ekstrak etanol dan ketapang, mengetahui adanya peredaman radikal bebas DPPH oleh ekstrak etanol daun ketapang dengan standar kuerestin, menentukan konsentrasi ekstrak etanol untuk meredam 50% aktifitas radikal bebas DPPH (IC50). Isolasi senyawa aktif daun ketapang dilakukan dengan cara maserasi. Identifikasi golongan senyawa dilakukan dengan penapisan fitokimia.Pemisahan ekstrak etanol dengan metode kromatografi kolom.Aktivitas antioksidan dilakukan dengan peredaman warna radikal bebas DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penelitian menunjukan bahwa fraksi J hasil pemisahan kromatografi kolom memeberikan peredaman warna DPPH yang paling besar. Kandungan ekstrak etanol antara lain flavonoid dan alkaloid. Nilai IC50 ekstrak etanol adalah 172, 523 ppm, sedangkan fraksi J adalah 347,729 ppm, sementara standar kuersetin sebesar 6,277 ppm.
Penggunaan senyawa antioksidan semakin berkembang baik untuk makanan maupun untuk pengobatan seiring dengan bertambahnya pengetahuan tentang aktivitas radikal bebas (Boer,2000). Stres oksidatif merupakan keadaan yang tidak seimbang antara jumlah molekul radikal bebas dan antioksidan didalam tubuh(Trilaksani 2003). Senyawa antioksidan merupakan suatu inhibitor yang digunakan untuk menghambat autooksidasi. Efek antioksidan senyawa fenolik dikarenakan sifat oksidasi yang berperan dalam menetralisasi radikal bebas (Panovska et al,2005).
Ketapang merupakan tumbuhan dari famili combreataceae dilaporkan bahwa didalam daun memiliki aktivitas antioksida secara in vitro yang ditentukan dengan metode peredaman warna radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) yang berwarna ungu menjadi kuning (pauly, 2001)

B.  Rumusan masalah:
1.    Apa saja antioksidan yang terdapat dalam ekstrak etanol daun ketapang?
2.    Bagaimana cara pembuatan ekstrak etanol daun ketapang?
3.    Bagaimana uji kualitatif antioksidan pada ekstrak etanol daun ketapang?
4.    Bagaimana uji kualitatif antioksidan pada ekstrak etanol daun ketapang?

C.  Tujuan
1.    Mengetahui apa saja antioksidan yang terdapat dalam daun ketapang
2.    Mengetahui cara pembuatan ekstrak etanol daun ketapang
3.    Mengetahui uji kualitatif antioksidan pada ekstrak etanol daun ketapang

D.  Metode Penelitian
Eksperimen analitik




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Antioksidan Yang Terdapat Dalam Ekstrak Etanol Daun Ketapang
Kandungan senyawa ekstrak etanol antara lain flavonoid, alkaloid, saponin, kuinon, dan fenolik.
Flavonid mengandung system aromatic yang terkonjugasi, dan arena itu dapat menunjukkan pita serapan kuat pada daerah Spectrum UV.Flavonoid terdapat dalam tumbuhan sebagai glikosida dan aglikon flavonoid.Flavonoid biasanya terapat dalam semua tumbuhan berpembuluh.proses ekstraksi flavonoid dilakukan dengan etanol mendidih untuk menghindari oksidasi enzim.
Alkaloid adalah golongan senyawa yang bersifat basa, mengandung satu  atau lebih atom nitrogen biasanya dalam gabungan berbentuk siklik. Alkaloid sebagian besar berbentuk Kristal padat dan sebagian kecil berupa cairan ( misalnya nikotin) pada suhu kamar, memutar bidang polarisasi dan terasa pahit dan biasanya tanpa warna.
Saponin merupakan glokosida triterten yang sifatnya menyerupai sabun , merupakan senyawa aktif permukaan dan dapat menimbulkan busa jika dikocok dengan air dan pada konsentrasi rendah dapat menyebabkan hemolysis pada seldarah merah.
Kuinon merupakan senyawa berwarna dan memiliki kromofor dasar seperti kromofor benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi dengan dua ikatan rangkap karbon-karbon.
Fenolik adalah salah satu kelompok fitokimia yang banyak terdapat di alam memiliki fungsi fisiologis dan morfologis yang penting bagi tanaman. Sebagai kelompok senyawa bioaktif terbanyak, fenolik mempunyai beragam peran biologis, diantaranya sebagai fitoalexin, antifeedants, penarik untuk serangga penyebuk (pollinator), mempengaruhi pigmentasi tanaman, sebagai antioksidan dan agensia pelindung terhadap sinar ultra violet.

B.  Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Ketapang
Serbuk daun ketapang 0,75 Kg dimaserasi menggunakan pelarut etanol secara berurutan selama 3x24 jam. Ekstrak etanol itu kemudian dipekatkan.

C.  Uji Aktivitas Antioksidan Secara Kualitatif
1.    Uji Aktivitas Antioksidan Secara Kualitatif Ekstrak Etanol dan Etil Asetat
Ekstrak etanol dan etil asetat di lakukan KLT menggunakan campuran pelarut nbutanol,asam asetat anhidrida dan akuades. Perbandingan pelarut untuk ekstrak etil asetat yaitu 4:1:3, sedangkan untuk ekstrak etanol menggunakan perbandingan 4:1:5. Setelah elusi selesai, lempeng dikeringkan dan disemprot dengan larutan 0,05 mM DPPH dalam etanol. Uji positif yang bersifat anti radikal bebas menghasilkan bercak kuning dengan latar belakang ungu dalam waktu 20 menit.Uji aktivitas antioksidan secara kualitatif juga dilakukan pada quersetin yang digunakan sebagai standar antioksidan.Ekstrak etanol memberikan peredaman terbesar terhadap perubahan warna DPPH, dilanjutkan pemisahan senyawa dengan kromatografi kolom.
Pemisahan dengan Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom dibuat dari silika gel 60H sebagai fasa diam. Adapun perbandingan campuran pelarut yang digunakan adalah n-heksan : kloroform : etil asetat yaitu 1 : 2 : 3, etil asetat, etil asetat : etanol yaitu (14 : 1), (12 : 3), (10 : 5), (8 : 7), (6 : 9), (4 : 11), (2 : 13) dan etanol. Fraksi-fraksi hasil kromatografi kolom dianalisis dengan KLT menggunakan campuran pelarut n-butanol, asam asetat anhidrida, akuades dengan perbandingan 4 : 1 : 5. Fraksi yang memiliki noda yang sama atau mirip dijadikan satu fraksi besar.
Uji Kualitatif Antioksidan Ekstrak Etanol dan Etil Asetat
Uji antioksidan secara kualitatif dilakukan denganKLT dan reaksi perubahan warna DPPH terhadap filtrat kental etanol dan etil asetat.  Hasil KLT terlihat bahwa pada noda ketiga dalam ekstrak etanol berubah warna  menjadi kuning dengan latar belakang ungu. Sedangkan pada ekstrak etil asetat terlihat bahwa noda keempat menjadi kuning dengan latar belakang ungu.Perubahan warna pada noda ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat karena mampumeredam radikal bebas DPPH atau memiliki aktivitas antioksidan.Akan tetapi peredaman warna yang diberikan oleh ekstrak etanol lebih besar dibandingkan pada ekstrak etil asetat.Oleh karena itu penentuan aktivitas antioksidan secara kuantitatif hanya dilakukan padaekstrak etanol.Untuk membandingkan aktivitas antioksidan digunakan standar quersetin.
Gambar 3.1. Ilustrasi peredaman warna DPPH oleh ekstrak etanol, ekstrak etil asetat dan  quersetin.
Peredaman warna DPPH terjadi karena adanya senyawa  yang dapat memberikan radikal hidrogen kepada radikal DPPH sehingga tereduksi menjadi DPPH-H (1,1-difenil-2 pikrilhidrazin). Reaksi reduksi DPPH dapat dilihat berikut ini:
Gambar 3.2.Reduksi DPPH dari senyawa peredam radikal bebas (Prakash et al, 2001).




2.    Uji Aktivitas Antioksidan Secara Kualitatif pada Fraksi Kolom
Fraksi kolom dilakukan KLT dengan campuran pelarut n-butanol, asam asetat anhidrida dan akuades dengan perbandingan 4 : 1 : 5. Setelah elusi selesai, lempeng dikeringkan dan disemprot dengan larutan 0,05 mM DPPH dalam etanol. Fraksi kolom yang memberikan peredaman terbesar terhadap perubahan warna DPPH dilanjutkan dengan penentuan aktivitas antioksidan secara kuantitatif.
Uji Kualitatif Antioksidan Fraksi Kolom
Penentuan fraksi kolom yang digunakan sebagai uji  antioksidan secara kuantitatif  terlebih dahulu dilakukan uji antioksidan secara kualitatif. Fraksi yang memberikan peredaman warna DPPH yang paling besar yang diteruskan dengan analisis antioksidan secara kuantitatif.Sebagai pembanding aktivitas antioksidan juga dilakukan pada quersetin.Hasil KLT menunjukkan bahwa fraksi J memberikan peredaman warna paling besar terhadap warna DPPH yaitu pada noda pertama.Hasil  KLT dari fraksi J juga disemprot dengan larutan 5% AlCl3 dalam etanol. Noda pertama memberikan perubahan warna menjadi lebih kuning.Perubahan ini disebabkan adanya flavonoid. Reaksi antara AlCl3 dengan golongan flavonoid membentuk kompleks antara gugus  hidroksil dan keton yang bertetangga atau dengan gugus hidroksil yang saling bertetangga.
Gambar 3.3 Reaksi komplek flavonoid-Al
Gambar 3.4.Peredaman warna DPPH oleh fraksi J, quersetin dan penyemprotan AlCl3 oleh fraksi J.
Hasil penapisan fitokimia fraksi J mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid.Fraksi  J kemudian dilanjutkan dengan uji antioksidan secara kuantitatif.






D.    Uji Antioksidan Secara Kuantitatif
Uji Antioksidan dengan Peredamanhyhn Warna DPPH
a. Skrining Panjang Gelombang Maksimal Larutan DPPH 0,05 mM
Larutan 0,05 mM DPPH dalam etanol diukur panjang gelombang maksimum dan nilaiabsorbansinya. Larutan ini digunakan sebagai kontrol untuk menguji larutan ekstrak etanoldan dan fraksi kolom terpilih yang memberikan peredaman warna DPPH yang paling besar.Hal yang sama dilakukan pada kontrol untuk standar yaitu quersetin.
b. Operating time Larutan Uji Ekstrak Daun Ketapang
Larutan uji dari ekstrak etanol dan fraksi kolom terpilih yang memberikan peredamanwarna DPPH yang paling besar dibuat berbagai konsentrasi. Konsentrai ekstrak uji yangdibuat adalah 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%, 0,5% (b/v). Fraksi kolom 0,1% diambil untukdilakukan operating time. Operating time dilakukan dengan cara 50 μL ekstrak sampelditambah larutan 0,05 mM DPPH dalam etanol sebanyak 3 mL. Larutan uji tersebut diukurpada menit ke-10, 20, 30, 40, 50, 60 pada panjang gelombang maksimum 515 nm yang telahdi peroleh.Selisih absorbansi terbesar pada setiap waktu merupakan operating time.
c. Penentuan Aktivitas Antioksidan
Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan cara 3 mL larutan DPPH dalametanol 0,05 mM ditambah dengan 50 μL ekstrak larutan uji. Konsentrasi standar quersetinyang dibuat adalah 0,01% , 0,02%, 0,03%, 0,04%, 0,05% (b/v). Campuran didiamkan selamawaktu operating time yang telah diperoleh.Larutan ini kemudian diukur absorbansinya padapanjang gelombang 515 nm.Besarnya konsentrasi ekstrak larutan uji untuk meredam 50%aktivitas radikal bebas ditentukan dengan nilai IC50.IC50 dihitung dari persentasepenghambatan serapan larutan ekstrak dengan menggunakan persamaan yang diperoleh darikurva regresi linier.
 Skrining Panjang Gelombang Maksimal Larutan DPPH0,05 mM
Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak uji yaitu ekstrak etanol dan fraksi J serta standar quersetin diawali dengan penentuan panjang  gelombang maksimum (λmaks) DPPH  0,05 mM dalam etanol sebagai kontrol menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk  pengukuran ekstrak uji dan untuk standar quersetin.  Λmaks yang diperoleh dalam pengukuran  untuk ekstrak uji sebesar 515 nm dengan absorbansi  sebesar 0,736, sedangkan  λmaksyang  diperoleh dalam pengukuran untuk standar quersetin  sebesar 515 nm dengan absorbansi  sebesar 0,789. Adapun spektra larutan DPPH 0,05 mM  dalam etanol untuk dapat dilihat pada  gambar berikut ini.

Gambar 3.5. (a) Spektra DPPH 0,05 mM dalam etanol  untuk ekstrak uji dan standar quersetin
b. Operating timeLarutan Uji Ekstrak Daun Ketapang
Operating time digunakan untuk menentukan waktu paling tepat ekstrak uji dalam meredam radikal bebas DPPH.Operating time  diperoleh dari  selisih pengukuran absorbansi yang paling besar. Dari grafik berikut diketahui bahwa  operating timepada menit keduapuluh.

Gambar 3.6.Grafik selisih absorbansi pada berbagai variasi waktu.

c. Penentuan Aktivitas Antioksidan
Aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi J danquersetin dapat dilihat pada grafik berikut ini.


Gambar 3.7. Grafik aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi J dan quersetin

Grafik aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol,  fraksi J maupun quersetin  menunjukkan dengan bertambahnya konsentrasi ekstrakmaka aktivitas antioksidan juga  meningkat. Berikut adalah grafik ekstrak yang diperlukan untuk meredam 50% aktivitas  radikal bebas DPPH yang ditunjukkan dengan harga IC50.
Tabel 3.1. Perbandingan IC50 ekstrak etanol, fraksi J, dan quersetin

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa ekstrak etanol memiliki nilai IC50 yang lebih kecil bila dibandingkan dengan fraksi J, akan tetapi ekstrak etanol masih memiliki nilai IC50 yang cukup besar jika dibandingkan dengan quersetinsebagai pembandingnya. Hal ini  menunjukkan bahwa untuk meredam warna radikal bebashingga setengah konsentrasinya pada ekstrak etanol lebih efektif jika dibandingkandengan fraksi J, tetapi kurang efektif jika dibandingkan dengan quersetin.  Reduksi DPPH menjadi DPPH-H disebabkan adanya donorhidrogen dari senyawa  hidroksil baik didalam ekstrak etanol maupun didalam fraksi J. Senyawa-senyawa hidroksil didalam ekstrak etanol akan terpisah menggunakan kromatografi kolom menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil. Oleh karena itu terjadi pengurangan jumlah hidrogen yang dapat didonorkan dari fraksi J pada DPPH. Pada quersetin peredaman warna terjadi lebih efektif jika dibanding ekstrak etanol maupun fraksi J. Hal ini karena di dalam molekul quersetin mempunyai lima gugus hidroksil. Jumlah ini cukup banyak pada setiap molekulnya untuk mereduksi DPPH.
Gambar 3.8 Quersetin
Oleh karena itu dapat diprediksikan bahwa didalam  ekstrak etanol maupun fraksi J senyawa yang berperan dalam aktivitas antioksidan adalah golongan flavonoid dengan jumlah gugus hidroksil cukup sedikit. Semakin banyak gugushidroksil bebas yang dapat menyumbangkan hidrogen maka semakin banyak juga reduksi yang dapat dilakukan terhadap DPPH.
Gambar 3.9 Orientasi besarnya reduksi DPPH oleh gugus hidroksil.




BAB III
PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa didalam ekstrak etanol mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, kuinon, dan fenolik.Sedangkan dalam fraksi J mengandung flavonoid dan alkaloid.IC50 ekstrak etanol adalah 172,523 ppm sedangkan pada fraksi J 347,729 ppm, sementara senyawa pembanding sebesar 6,277 ppm.












DAFTAR PUSTAKA

Boer, Y., 2000, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Kandis (Garcinia parvifoliaMiq), Jurnal Matematika dan IPA 1, (1) hal 26-33
Lin, C.C., Hsu J.M., Ujiie, T., 1997, Evaluation of Antioxidant and Hepatoprotective activityof Terminalia catappa, Amer J Chin Med, 27 hal 153-63
Markham, K.R., 1982, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, a.b. Padmawinata, K., AcademicPress, Bandung, hal 47-48
Panovska, T.K., Kulevanova, S., Stefova., 2005, In Vitro Antioxidant Activity of SomeTeucrium Spesies (Lamiaceae), Acta Pharm, 55 hal 207-214
Prakash, A., Rigelhof, F., Miller, E., 2001, Antioxidant Activity, Medalliaon LaboratoriesAnalitycal Progress, vol 10, No.2
Pauly, G., 2001, Cosmetic, Dermatologycal And Pharmaceutical Use of An Extract OfTerminalia catappa, United State Patent Application no. 200100022665
Trilaksani, W., 2003, Antioksidan: Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran TerhadapKesehatan, Institute Pertanian Bogor, Bogor, hal 1-12




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rida Umami Copyright © 2009 Girl Music is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez